Sabtu, 28 Februari 2009

Merawat gaun pesta

Gaun pesta yang cantik tentu dapat menjadi kebanggaan Anda. Untuk menjaga tetap rapi dan tidak rusak, bukan hal yang mudah. Hal ini disebabkan bahan yang dipakai untuk membuat gaun pesta adalah bahan-bahan yang sangat halus dan butuh perawatan khusus. Selain itu, karena harganya yang mahal maka akan sayang bila pakaian pesta Anda menjadi rusak.

Karena umumnya gaun atau pakaian pesta Anda jarang digunakan, maka Anda harus memperhatikan teknik penyimpanannya agar pakaian Anda tidak bolong dimakan ngengat atau berjamur. Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Anda saat akan menyimpan pakaian pesta yang telah digunakan:
  • Sebaiknya pakaian pesta disimpan dengan digantung, sehingga tetap rapi saat akan dipakai dan dapat dikontrol dengan mudah. Kecuali bila pakaian terbuat dari rajutan atau bahan jersey, karena dengan digantung dapat menyebabkan baju menjadi melar.
  • Hanger (gantungan pakaian) yang dipakai sebaiknya yang terbuat dari bahan yang lembut, misalnya hanger yang dilapisi busa. Atau Anda dapat melapisi hanger yang akan pakai dengan busa. Hal ini berfugsi agar hanger tidak meninggalkan bekas pada pakaian.
  • Masukkan pakaian yang telah digantung dalam plastik atau kantong penyimpanan yang didapat saat membeli baju agar baju Anda tidak terkena debu.
  • Untuk mengusir ngengat, Anda dapat menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian.
  • Keluarkan pakaian Anda setelah disimpan beberapa lama (misalnya setelah 1 bulan) agar pakaian tidak menjadi bau dan Anda dapat memeriksa pakaian Anda.

Sutra yang indah dan istimewa

Sejarah Sutra

Pada awalnya, sutra merupakan produk ekslusif Kekaisaran Cina atau Tiongkok. Sutra mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya bangsa Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-abad. Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh sebagai seorang pengkhianat. Karena monopoli inilah yang membuat harga sutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.

Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama Justinian I mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutra dari negeri Cina dan mengetahui cara membuat sutra pada tahun 552 M. Sejak saat itu, monopoli sutra bukan lagi milik Kekaisaran Cina.

Sejak saat itu, sutra dikembangkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal sejak abad kesepuluh. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa teknologi untuk budi daya sutra di Indonesia. Sejak saat itulah, sutra mulai dikembangkan di Indonesia.

Ulat Sutera

Proses Pembuatan Sutra

Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra. Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yang terbaik dihasilkan oleh kepompong dari ulat sutra pohon murbei yang memiliki nama ilmiah Bombyx mori.

Induk sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat tersebut telah membesar hingga 70 kali ukuran tubuh semula serta empat kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.

Kemudian kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.

Satu buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300 meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000 milimeter). Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total serat sutra sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali perjalanan pergi-pulang ke matahari dari bumi!

Kemudian serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya. Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.

Keunggulan Sutra

Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan. Keunggulan dan keistimewaan dari sutra antara lain:

  • Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
  • Sutra juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
  • Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu membuang keringat.
  • Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
  • Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
  • Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.

Cara Merawat Bahan dari Sutra

Tentu setelah membeli pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan menjaganya agar tetap terawat dan indah. Berikut ini beberapa tips agar pakaian atau produk kain yang terbuat dari sutra tetap terawat:

  • Jika Anda memiliki batik atau bahan pakaian dari sutra, maka jangan menyemprot parfum atau minyak wangi langsung ke kain tersebut, terutama batik sutra ataupun kain sutra dengan pewarna alami.
  • Pada saat mencuci bahan dari sutra, sebaiknya Anda mencuci di pencuci profesional dengan sistem dry cleaning, kecuali Anda dapat melakukan proses pencucian jenis tersebut. Namun Anda juga dapat mencucinya di rumah dengan deterjen yang lembut dan air hangat sekitar 30° C. Jangan diremas dan diperas. Biarkan kering sendiri dengan angin.
  • Anda juga dapat menyeterika bahan dari sutra. Hindari menyeterika langsung di permukaan sutra. Gunakan kain atau pakaian untuk melapisi kain sutra Anda, lalu mulailah menyetrika.
  • Simpanlah bahan kain atau pakaian dari sutra di tempat yang kering dan tidak lembab. Gunakan hanger atau gantungan pakaian yang terbuat dari bahan lembut, misalnya dilapisi busa.
  • Hindari ngengat pada tempat penyimpanan pakaian atau kain dari sutra. Untuk mengusir ngengat, Anda dapat menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian.
  • Hindari menyimpan pakaian atau kain dari sutra di tempat yang terkena sinar atau cahaya berlebih seperti sinar matahari.

Batik..

Perawatan Pakaian Batik

Banyak orang yang saat ini menyukai batik. Selain sedang trend, batik juga merupakan salah satu ciri khas Indonesia. Batik dapat digunakan dalam acara formal tetapi dengan model saat ini, batik tetap pantas dalam acara informal. Bagi anda yang mempunyai pakaian batik atau penyuka batik, tentu anda ingin merawat batik anda sebaik-baiknya. Ada hal-hal yang harus anda perhatikan saat proses pencucian atau saat penyimpanan.

Saran-saran dalam merawat pakaian batik anda:
  • Cuci batik dengan sabun khusus atau menggunakan shampo.
  • Jangan digosok dan jangan menggunakan detergen. Anda dapat menggunakan jeruk nipis bila pakaian batik anda terkena noda.
  • Jangan jemur batik pada tempat yang langsung terkena matahari, tetapi jemur batik di tempat yang teduh.
  • Saat menyimpan dalam lemari, anda dapat memasukkan akar wangi agar pakaian anda tidak dirusak ngengat.

Senin, 23 Februari 2009

Membedakan Batik Tulis dan Batik Cap

MEMBEDAKAN BATIK TULIS DAN BATIK CAP
Batik dapat dibedakan ke dalam dua jenis: batik tulis maupun batik cap Untuk memudahkan para pecinta batik membedakan batik tulis dengan batik cap bisa dilihat dari beberapa hal sbb:

Batik Tulis
Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain.
Motif batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif batik yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap.
Motif batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.
Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif batik (batik tulis putihan/tembokan).
Setiap potongan motif (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara motif batik satu dengan motif batik lainnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs.
Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.

Batik Cap
Dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki). Untuk pembuatan satu gagang cap batik dengan dimensi panjang dan lebar : 20 cm X 20 cm dibutuhkan waktu rata-rata 2 minggu.
Bentuk motif batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga motif batik nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif batik yang relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.
Motif batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motif batik nya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif batik yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis. Korelasinya yaitu dengan mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.
Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp. 700.000,-/ motif batik. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal.
Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas.
Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan kurang eksklusif.

Disamping adanya perbedaan dari sisi visual antara batik tulis dan batik cap, namun dari sisi produksi ada beberapa kesamaan yang harus dilalui dalam pengerjaan keduanya. Diantaranya adalah sbb:
Keduanya sama-sama bisa dikatakan kain batik, dikarenakan dikerjakan dengan menggunakan bahan lilin sebagai media perintang warna.
Dikerjakan hampir oleh tangan manusia untuk membuat gambar dan proses pengerjaan buka tutup warnanya.
Bahan yang digunakannya juga sama berupa bahan dasar kain yang berwarna putih, dan tidak harus dibedakan jenis bahan dasar benangnya (katun atau sutra) atau bentuk tenunannya.
Penggunaan bahan-bahan pewarna serta memproses warnanya sama, tidak ada perbedaan anatara batik tulis dan batik cap.
Cara menentukan lay-out atau patron dan juga bentuk-bentuk motif boleh sama diantara keduanya. Sehingga ketika keduanya dijahit untuk dibuat busana tidak ada perbedaan bagi perancang busana atau penjahitnya. Yang membedakan hanya kualitas gambarnya saja.
Cara merawat kain batik (menyimpan, menyuci dan menggunakannya) sama sekali tidak ada perbedaan.
Untuk membuat keduanya diperlukan gambar awal atau sket dasar untuk memudahkan dan mengetahui bentuk motif yang akan terjadi.

Gaun Unik Sisik Ikan

Gaun Unik Sisik Ikan by Yohannes Bridal
Untuk kesekian kalinya, Yohannes Bridal menngelar pameran gaun pengantin dan perlengkapannya di Megamal Pluit, 27-30 Juli 2006. Kali ini Yohannes Bridal menampilkan 32 gaun dengan desain yang terbaru, yang kesemuanya hadir dalam detail yang indah. Acara ini semakin meriah dengan hadirnya Delon sebagai bintang tamu. Membawakan beberapa hits andalannya dalam balutan jas koleksi Harry's Palmer serta busana casual, masih persembahan dari Yohannes Bridal.

Yang khas dari Yohannes Bridal, apalagi jika bukan kreasi gaunnya dari bahan-bahan unik serta tak lazim digunakan. Namun demikiannya, bahan-bahan tersebut akhirnya dapat tampil istimewa, menjadi kreasi yang luar biasa untuk sebuah gaun pengantin. Eksperimennya kali ini dilakukan pada sisik ikan kakap. Prosesnya mulai dari pembersihan, perebusan, kemudian sisik ikan tersebut disikat hingga bersih. Selanjutnya sisik ikan tersebut dijemur dan dicuci dengan arak sehingga bau amisnya hilang tak berbekas. Setelah tahap awal ini selesai, sisik ikan ini satu persatu ditambah dengan taburan payet dan kristal swarovsky. Gaun sisik ikan ini merupakan kreasi ke-19 dari karya spektakuler Yohannes yang lain.



Ide untuk menciptakan gaun dari sisik ikan, berawal dari seorang ibu yang mengidolakan Yohannes. Suatu hari ibu itu memberikan gift kepadanya, berupa sisik ikan yang sudah dibersihkan, sehingga tampak bagus. Timbul inspirasi di benak Yohannes untuk memakai sisik ikan ini untuk diaplikasikan pada gaun pengantin kreasinya. Terbukti, gaun pengantin yang non-konvensional ini tetap dapat tampil anggun dan indah. Selain menampilkan gaun unik ini, tak ketinggalan juga ditampilkan 32 gaun pengantin terbaru Yohannes Bridal. Dengan detail yang cantik dan model yang memukau, aneka gaun ini tampak sangat istimewa, didukung pula oleh penampilan para model yang tampil dengan sapuan make-up yang sangat halus.

Cara Merawat Gaun Pesta

Karena umumnya gaun atau pakaian pesta Anda jarang digunakan, maka Anda harus memperhatikan teknik penyimpanannya agar pakaian Anda tidak bolong dimakan ngengat atau berjamur. Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Anda saat akan menyimpan pakaian pesta yang telah digunakan:
Sebaiknya pakaian pesta disimpan dengan digantung, sehingga tetap rapi saat akan dipakai dan dapat dikontrol dengan mudah. Kecuali bila pakaian terbuat dari rajutan atau bahan jersey, karena dengan digantung dapat menyebabkan baju menjadi melar.
Hanger (gantungan pakaian) yang dipakai sebaiknya yang terbuat dari bahan yang lembut, misalnya hanger yang dilapisi busa. Atau Anda dapat melapisi hanger yang akan pakai dengan busa. Hal ini berfugsi agar hanger tidak meninggalkan bekas pada pakaian.
Masukkan pakaian yang telah digantung dalam plastik atau kantong penyimpanan yang didapat saat membeli baju agar baju Anda tidak terkena debu.
Untuk mengusir ngengat, Anda dapat menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian.
Keluarkan pakaian Anda setelah disimpan beberapa lama (misalnya setelah 1 bulan) agar pakaian tidak menjadi bau dan Anda dapat memeriksa pakaian Anda.

Senin, 16 Februari 2009

Mengenali Gaun Pengantin Sesuai Bentuk Tubuh

Mengenali Gaun Pengantin yang sesuai dengan Bentuk Tubuh Anda

Mungkin Anda akan mulai bertanya gaun pengantin seperti apa yang cocok dengan bentuk tubuh Anda. Anda bisa mendapatkan gaun pengantin dengan berbagai pertimbangan mulai dari model, warna, bahan, ukuran dan tentu saja harga yang bermacam-macam. Mungkin Anda akan mulai menjadi bingung untuk menentukan gaun pengantin mana yang paling tepat untuk digunakan pada saat momen yang tak terlupakan tersebut.

Memilih gaun pengantin yang tepat sangat penting untuk menunjang penampilan dan image seseorang, karena gaun pengantin yang tidak sesuai akan menjadi masalah serius untuk kesuksesan acara dan pesta pernikahan yang telah direncanakan. Beberapa tips berikut akan membantu Anda untuk memilih gaun pengantin yang sesuai dengan bentuk tubuh anda.


Gaun Pengantin untuk postur tubuh ramping dan pendek, dianjurkan untuk menghindari gaun pengatin yang jatuh di pinggang atau karena akan memberikan kesan lebih pendek dan lebih gemuk. Sebaiknya gunakan gaun pengantin model baby doll agar terkesan lebih tinggi. Bahan chiffon, velvet (beludru) dan lace merupakan pilihan terbaik. 

Gaun Pengantin untuk postur tubuh gemuk dan pendek, supaya terlihat lebih tinggi dan ramping, Anda dianjurkan untuk menghindari penggunaan bahan rajutan. Kenakan gaun pengantin yang bermodel princess atau A-line style. Bahan chiffon merupakan pilihan yang paling tepat karena bisa menghasilkan efek mengambang, hingga bisa menyamarkan bentuk tubuh besar.

Gaun Pengantin untuk postur tubuh gemuk dan tinggi, pilihlah gaun pengantin dengan gaya Princess atau A-line agar Anda terlihat lebih ramping; untuk bahan, gunakan satin, chiffon dan lace.

Gaun Pengantin untuk postur tubuh ramping dan tinggi, berbahagialah bagi mereka yang memiliki postur tubuh seperti ini, karena cocok mengenakan semua model gaun pengantin. Namun lebih dianjurkan untuk mengenakan koleksi gaun pengantin bermodel shirtwaist dengan rok penuh, yang akan menambah keanggunan Anda. Kain satin dan lace bisa menjadi alternatif pilihan.

 

Minggu, 15 Februari 2009

Bridal....

Bermain-Main dengan Gaun Pengantin



Pada zaman di mana ekspresi individu semakin mendapat tempat, para pengantin pun kian bebas memilih gaun pengantin yang bisa mengekspresikan dirinya.

15 tahun sudah Chenny Han merancang pakaian pengantin, dan kini ia mencoba keluar dari pakem dengan membuat gaun impian para pengantin, yakni gaun yang disesuaikan dengan kepribadian si calon mempelai.

Dalam bridal show bertajuk Modern Brides, Chenny menampilkan 18 gaun pengantin yang ditampilkan pada pembukaan pameran Grand Wedding Expo 2008 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/6).

Pergelaran dibuka dengan beberapa gaun pengantin bergaya romantis yang berpotongan simpel dan ringan dengan panjang selutut, bahkan mini untuk yang lebih berani. Mempelai perempuan pun tak harus tersiksa dalam balutan gaun dengan bahan berat dan terikat ketat. Tanpa gaun panjang menyapu lantai, para ratu sehari ini bisa tampil lebih luwes dan bebas melangkah.

Selain putih, Chenny juga menawarkan warna lain, seperti gading atau warna champagne, dan emas. Aksesori yang dipakai juga sederhana, seperti bros di bagian dada, pita, atau kerudung berbahan tulle. Demikian juga dengan riasan rambut dan wajah yang mencerminkan gaya modern.

Hampir keseluruhan gaun pengantin di segmen pertama ini dipastikan akan disukai oleh mempelai yang tak ingin direpotkan dengan gaun berekor panjang. Bahkan, gaun ini bisa langsung dipakai sebagai gaun malam karena bergaya kasual dan memiliki siluet ramping.

Menurut Chenny, inspirasi untuk menciptakan gaun pengantin berpotongan sederhana datang dari pelanggannya. "Banyak calon pengantin yang datang ke saya dan ingin dibuatkan gaun yang simpel dan bisa menampilkan diri apa adanya. Mereka juga mulai jenuh dengan model gaun pengantin yang itu-itu saja," kata perancang yang jadi langganan para artis ini.

Ditambahkan oleh Chenny, gaun pengantin tersebut juga disesuaikan dengan tren pesta pernikahan saat ini. Pesta tak lagi sekadar besar dan mewah, tapi telah bergeser pada pesta terbatas yang dihadiri kerabat dan teman dekat. "Tempat resepsi tak lagi di ballroom hotel tapi lebih bernuansa alam terbuka, seperti di pinggir pantai atau kebun," kata Chenny.

Sayangnya, belum banyak calon mempelai di Indonesia yang punya kebebasan untuk menentukan pilihan. Justru keluarga besar, terutama orangtua, sering kali jadi pihak yang paling menentukan gaun pengantin apa yang akan dipakai mempelai. Selain itu tentu saja ada aturan adat istiadat dan agama.

Untuk itulah, di segmen selanjutnya gaun pengantin yang ditampilkan Chenny lebih bergaya klasik dan lebih mewah. Selain model kemben yang memang disukai para calon pengantin, Chenny juga menawarkan bentuk leher "V" yang berkesan lebih bersahaja.

Kejutan ditampilkan Chenny pada detail busana, misalnya penempatan bros yang tidak biasa, imitasi kulit, atau penggunaan serat kapas yang dipilin panjang. "Semua bahan aksesori saya pesan dari perajin di Kota Gede, Yogyakarta," ujar Chenny yang mendapat inspirasi dari bros pengantin suku Jawa ini.

Di segmen terakhir, Chenny juga menampilkan kreasi gaun pengantin yang diberi touch tekstil motif flora warna hitam. Ia juga menampilkan ball gown berwarna krem yang diberi pita sebagai pemanis.

Pada akhirnya, pilihan jatuh pada keinginan para pengantin sendiri. "Saya tahu rancangan ini menabrak pakem gaun pengantin. Tapi saya tidak ingin didikte oleh pasar dan ingin bebas berkreasi," kata perancang yang telah menulis buku koleksi gaun pengantin ini.

China Kontemporer

Gaun Pengantin China Kontemporer Lebih Disukai

Menjadi pengantin merupakan massa yang paling membahagiakan bagi kehidupan seseorang. Ia akan diperlakukan bak seorang ratu, meski hanya sehari.

Untuk itu, gaun pengantin yang akan dikenakan juga diharapkan mampu menampilkan sorot kebahagiaan pengantin melalui desain dan asesorisnya. Seperti diungkapkan THERESIA FANDA Fashion and Bridal di Surabaya di sela persiapan Grand Wedding Fair 2009, 17-18 Januari 2009, di Pakuwon Imperial Ballroom.

Rata-rata calon pengantin, kata FANDA pada suarasurabaya.net, Jumat (16/01), calon pengantin memilih gaun dengan tema China Kontemporer. Pertimbangannya, desain busana dirancang ballgown dengan bahan utama satin duchess dan bahan luar laise dan tile.

Desain busana China Kontemporer memiliki khas kerah Shanghai, dihiasai payet-payet yang soft, bagian belakang dibuat transparan. Tanpa lengan dan bagian bawah ballgown. Meski terkesan simple, namun gaun yang ditampilkan keseluruhan citra tradisional tertutupi dengan aplikasi modern.

"Untuk riasan cenderung lebih soft atau natural dan memunculkan aksen diberi hiasan bunga anturium warna merah pada rambut pengantin,”papar FANDA.

FANDA menjelaskan selama ini warna gaun pengantin China diidentikkan dengan warna merah. Padahal tidak seperti itu, karena ada pula yang menyukai warna putih dan unsur merah bisa ditempatkan pada bagian lainnya.

Sementara itu, IKA DAMAJANTI Public Relations Manager Pakuwon Golf and Family Club mengatakan dalam Grand Wedding Fair 2009 ini memilih tema Oriental Wedding yakni China Tradisional sampai China Modern. Ini diwarnai dengan dekorasi maupun warna yang diaplikasikan pada ballroom yang digunakan selama pameran.

Di Ballroom I, sebut IKA, tema dekorasi yang ditampilkan yakni Once Upon of Time in China dengan permainan warna emas dan merah yang melambangkan masa China Tradisional. Sementara di Ballroom II, Night in Shanghai merepresentasikan perkembangan China yang lebih kontemporer melalui visualisasi dekorasi warna-warna yang berani.

Vintage & Contemporer Chinoire tema yang digunakan di area lobby, Moonlight Bistro dan Prefunction. Nuansa oriental akan terlihat lebih fresh dan berbeda,”ujarnya.

IKA menjelaskan dalam pameran kali ini diikuti 170 wedding vendor. Diharapkan dalam pameran ini bisa menghasilkan transaksi wedding dari calon pengantin lebih banyak dibanding pameran sebelumnya. ”Tahun lalu bisa menjaring 29 calon pengantin, mudah-mudahan ini lebih banyak apalagi menyambut musim pernikahan,”pungkas IKA. (tin)

Teks foto :
1. Gaun pengantin China Komtemporer memadukan China Tradisional namun dipadukan dengan desain modern sehingga tampil komtemporer
2. Dekorasi China tidak hanya melulu warnah merah tapi juga warna keemasan dengan simbol kepala naga
Foto : TITIN suarasurabaya.net

Senin, 09 Februari 2009

Gaun Pesta Awet Muda dari Young Dress Making

Young Dress Making memiliki desainer yang siap menuangkan ide-ide kreatifnya di atas selembar kain. Satu stel gaun pesta esklusive terdiri dapat anda pesan disini lengkap dengan tas tangan senada. Anda bisa menentukankan sendiri mulai dari pemilihan bahan, warna, motif / desain yang ingin di bordir maupun di beri sulaman pita dan model potongan baju, selanjutnya tangan-tangan kreatif kami akan mulai membuatkannya untuk anda.

Untuk satu desain bordir maupun sulam pita, kami hanya memproduksinya satu kali. Jadi jumlah desain yang beredar di pasaran sangat terbatas. Jadi jangan ragu untuk memesan gaun pesta di Young Dress Making dijamin baju yang anda kenakan tidak ada yang menyamai.
Katalog Produk


















(* klik pada gambar untuk memperbesar)
 

MODE. Design By: SkinCorner